Jika anda adalah pecinta barang unik, di sini saya menujukkan pada anda barang-barang yang unik dan mempunyai manfaat yang nyata. Tidak hanya sebagai tambahan barang koleksi rumah anda, tapi juga memiliki kegunaan untuk kehidupan sehari-hari anda.
Sudah tidak asing lagi jika batang bambu disulap menjadi barang-barang yang dibutuhkan manusia. Sudah sangat banyak di Indonesia ini yang memanfaatkan tanaman bambu untuk membantu melengkapi barang-barang koleksi maupun untuk keperluan lainnya.
Seperti meja, kursi , penyangga rumah, tas dari bambu, dan masih banyak lainnya. Jika anda mendengar tentang kursi goyang, kursi yang kebanyakan terbuat dari rotan atau bambu yang dirangkai dan bisa menjadi tempat duduk nenek kita. Yang bergerak maju mundur mengikuti lingkar bagian bawah kursi yang menyerupai roda. Tapi apa jadinya jika kursi goyang terbuat dari batang bambu yang utuh tapi posturya yang bengkok, gak usah lama-lama deh, anda bisa lihat di samping kanan anda.
Selain bermanfaat, kursi goyang Zembrawutz (nama kerajinan kami) ini sangat terbilang unik dan memiliki nilai seni yang tinggi, namun tergantung siapa orang yang menilanya.
Kenapa kami namakan kerajinan ini Zembrawutz?? anda bisa baca lebih lengkap di sini .
Selain kursi goyang, masih banyak lagi koleksi bambu bengkok kami. Anda bisa melihat gambar-gambar di artikel ini.
Terima kasih dan selamat menikmati koleksi kami.
Kesenian Alam dan Kerajinan Bambu Unik ( Unique Bamboo )
kesenian bambu dan kerajinan bambu unik untuk hiasan dan furniture rumah tangga unik serta artikel tentang bambu
Jumat, 01 November 2013
Rabu, 30 Oktober 2013
Bambu Dipandang Sebagai Material Alternatif yang Tepat Untuk Pengganti Kayu
Bambu adalah tanaman jenis
rumput-rumputan dengan rongga dan ruas di batangnya. Di dunia ini bambu
merupakan salah satu tanaman dengan pertumbuhan paling cepat. Karena memiliki
sistem rhizoma-dependen unik, dalam sehari bambu dapat tumbuh sepanjang 60cm
(24 Inchi) bahkan lebih, tergantung pada kondisi tanah dan klimatologi tempat
ia ditanam.
Bambu merupakan pohon
yang umum dijadikan salah satu material bangunan dan banyak tersedia di
Indonesia. Dari sekitar 1.250 jenis bambu di dunia, 11% diantaranya merupakan
jenis asli negeri ini. Bambu sering dimanfaatkan untuk keperluan hidup
sehari-hari; seperti untuk bahan mebel, konstruksi rumah, peralatan pertanian,
kerajinan, alat
musik, bahkan bisa dijadikan
makanan. Dalam bidang konstruksi, dikarenakan memiliki karakter yang lentur
namun kuat serta mudah dibudidayakan, bambu dipandang sebagai material
alternatif yang tepat untuk pengganti kayu yang persediaannya sudah semakin
menipis (sumber : www.bambuawet.com
)
Dari berbagai
penelitian, struktur bambu terbukti memiliki banyak
keunggulan. Seratnya yang liat dan elastis sangat baik dalam
menahan beban (baik beban tekan/tarik, geser, maupun tekuk). Fakultas Kehutanan IPB
mengungkapkan fakta bahwa kuat tekan bambu (yang berkualitas)
sama dengan kayu, bahkan kuat tariknya lebih baik
daripada kayu. Bahkan, dengan kekuatan seperti ini, jenis
bambu tertentu bisa menggantikan baja sebagai tulangan beton.
Sudah waktunya Indonesia mempunyai standar bambu
yang berlaku secara nasional dengan merujuk pada standar bambu
internasional yang sudah ada seperti, ISO 22156 (2004) dan ISO
22157-1: 2004 (E) yang disesuaikan dengan jenis bambu yang ada di Indonesia.
Langkah awal untuk maksud ini sudah dimulai dari di Puslitbang Permukiman dengan
menghadirkan para ahli/peneliti bambu dari UGM, ITB, IPB, LIPI, PROSEA dan
Puslitbang Permukiman yang hasilnya dapat dipakai sebagai informasi awal untuk
langkah-langkah selanjutnya dalam merealisasikan standar bambu. Dengan
tersedianya standar bambu untuk bangunan diharapkan produk
yang menggunakan bambu dapat lebih berkualitas, lebih
lama umur pakainya, seragam dalam penggunaannya, dapat meningkatkan nilai
tambah bambu sehingga dapat menggantikan peran kayu di masa mendatang.
Meminimalisir penggunaan kayu dengan
menggantinya dengan bambu, sehingga penggunaan kayu dan bambu seimbang karena
jumlah kayu di Indonesia semakin berkurang karena penebangan yang terus –
menerus.
JENIS BAMBU DI INDONESIA :
No.
|
Nama
botani
|
Nama lokal
|
Daerah
ditemukan
|
1.
|
Arundinaria
japonica Sieb
& Zuc ex Stend.
|
-
|
Jawa
|
2.
|
Bambusa
arundinacea (Retz.)
Wild.
|
Pring ori
|
Jawa,
Sulawesi
|
3.
|
Bambusa
atra Lindl.
|
Loleba
|
Maluku
|
4.
|
Bambusa
balcooa Roxb.
|
-
|
Jawa
|
5.
|
Bambusa
blumeana Bl. ex
Schul. f.
|
Bambu duri
|
Jawa,
Sulawesi, Nusa
Tenggara
|
6.
|
Bambusa
glaucescens (Wild)
Sieb ex Munro
|
Bambu
pagar,
cendani
|
Jawa
|
7.
|
Bambusa
horsfieldii Munro.
|
Bambu
embong
|
Jawa
|
8.
|
Bambusa
polymorpha Munro.
|
-
|
Jawa
|
9.
|
Bambusa
tulda Munro.
|
-
|
Jawa
|
10.
|
Bambusa
vulgaris Schard.
|
Awi ampel,
haur
|
Jawa, Sumatera,
Kalimantan,
Maluku
|
11.
|
Dendrocalamus
asper
|
Bambu
petung
|
Jawa,
Bali, Sumatera,
Kalimantan,
Sulawesi
|
12.
|
Dendrocalamus
giganteus Munro.
|
Bambu
sembilang
|
Jawa
|
13.
|
Dendrocalamus
strictur (Roxb)
Ness.
|
Bambu batu
|
Jawa
|
14.
|
Dinochloa
scandens O.K.
|
Bambu
cangkoreh,
Kadalan
|
Jawa
|
15.
|
Gigantochloa
apus Kurz.
|
Bambu
apus, tali
|
Jawa
|
16.
|
Gigantochloa
atroviolacea
|
Bambu
hitam, wulung
|
Jawa
|
17.
|
Gigantochloa
atter
|
Bambu
ater, jawa benel,
buluh
|
Jawa
|
18.
|
Gigantochloa
achmadii Widjaja.
|
Buluh apus
|
Sumatera
|
19.
|
Gigantochloa
hasskarliana
|
Bambu
lengka tali
|
Jawa,
Bali, Sumatera
|
20.
|
Gigantochloa
levis (Blanco)
Merr.
|
Buluh
suluk
|
Kalimantan
|
21.
|
Gigantochloa
manggong Widjaja.
|
Bambu
manggong
|
Jawa
|
22.
|
Gigantochloa
nigrocillata Kurz
|
Bambu
lengka, terung
terasi
|
Jawa
|
23.
|
Gigantochloa
pruriens
|
Buluh
rengen
|
Sumatera
|
24.
|
Gigantochloa
psedoarundinaceae
|
Bambu
andong,
gambang
surat
|
Jawa
|
25.
|
Gigantochloa
ridleyi Holtum.
|
Tiyang
kaas
|
Bali
|
26.
|
Gigantochloa
robusta Kurz.
|
Bambu
mayan, temen
serit
|
Jawa,
Bali, Sumatera
|
27.
|
Gigantochloa
waryi Gamble
|
Buluh dabo
|
Sumatera
|
28.
|
Melocanna
bacifera (Roxb)
Kurz.
|
-
|
Jawa
|
29.
|
Nastus
elegantissimus (Hassk)
Holt.
|
Bambu
eul-eul
|
Jawa
|
30.
|
Phyllostachys
aurea A&Ch.
Riviera
|
bambu
uncea
|
Jawa
|
31.
|
Schizotachyum
blunei Ness.
|
Bambu wuluh,
tamiang
|
Jawa, NTT,
NTB, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi Maluku.
|
32.
|
Schizotachyum
brachycladum Kuez.
|
Buluh
nehe, awi buluh,
ute wanat,
tomula
|
Jawa,
Sumatera,
Sulawesi,
Maluku
|
33.
|
Schizotachyum
candatum Backer ex
Heyne
|
Buluh
bungkok
|
Sumatera
|
34.
|
Schizotachyum
lima (Blanco)
Merr.
|
Bambu toi
|
Sulawesi,
Maluku, Irian
Jaya
|
35.
|
Schizotachyum
longispiculata Kurz.
|
Bambu
jalur
|
Jawa,
Sumatera,
Kalimantan
|
36.
|
Schizotachyum
zollingeri Stend.
|
Bambu
jala, cakeutreuk
|
Jawa,
Sumatera
|
37.
|
Thryrsostachys
siamensis Gamble.
|
-
|
Jawa
|
Kelebihan bambu sebagai bahan material :
-
Mudah digunakan dan murah.
-
Cara penyambungan cukup dengan paku dan ijuk yang kuat.
-
Material yang sangat lentur dan dapat dengan mudah kita bentuk sesuai dengan
keinginan kita.
Kekurangan bambu sebagai bahan material :
-
Memiliki nilai keawetan yang cukup terbatas.
-
Kanji / serbuk bambu biasanya sangat digemari rayap.
-
Mutu bambu biasanya dipengaruhi oleh masa potong bambu (pemanenan), perawatan
dan pengeringan bambu, dan pengawetan.
Perawatan bambu :
-
Pastikan usia bambu dan pengeringannya lebih lama
-
Membersihkan kerajinan bambu dengan menggunakan kain
kering.
-
Jangan meletakkan kerajinan bambu ditempat yang lembab
dan ber-air, karena dapat menyebabkan bambu jamuran.
-
Mengawetkan kerajinan bambu dengan
metode Vertical Soak Diffusion (VSD) menggunakan larutan borate yang telah
teruji keampuhannya memperpanjang umur bambu hingga puluhan tahun. (www.lkdmuntuklestari.comze.com)
Langganan:
Postingan (Atom)